2
“HEGEMONI GURU DAN PENDIDIK  DALAM REVOLUSI MENTAL”
Oleh: Usup Sidik,S.Ag (Guru MTs.N 34)

               Hegemoni didefinisikan sebagi dominasi suatu kelompok terhadap kelompok lainnya dengan atau tanpa ancaman kekerasan,sehingga ide-ide yang disampaikan oleh kelompok dominan terhadap kelompok yang didominasi diterima sebagai sesuatu yang wajar. Dalam hegemoni,kelompok yang mendominasi berhasil mempengaruhi kelompok yang didominasi untuk menerima nilai-nilai moral,politik,dan budaya dari kelompok dominan.
               Ketika akhir tahun ajaran setiap sekolah/madrasah memiliki lulusan hampir rata-rata seratus persen dibanding yang tidak lulus.Ukurannya adalah nilai yang diperoleh sudah sesuai dengan setandar minimal perolehan nilai yang disyaratkan. Tetapi sayangnya setiap kali  pengumuman kelulusan, disitu pula Nampak sifat,perilaku,tindakan,gaya merespons yang bertentangan dengan norma yang berlaku.
               Menghadapi penomena seperti ini para pendidik memiliki peranan penting bagaimana memberikan pengaruh positif kepada peserta didik  tidak saja berorientasi pada standar nilai minimal yang harus diperoleh murid yang sifatnya hanya transfer of knowledge, tetapi bagaimana menyeimbangkan kemampuan otak mereka dengan akhlak yang sifatnya transfer of value sehingga ketika akhir tahun tiba melahirkan lulusan yang bukan saja cerdas otaknya tetapi juga mentalnya.Mental yang sesuai dengan ajaran agama dan norma-norma masyarakat.
               Idealnya setiap guru memiliki kemampuan mendominasi dalam mendidik tetapi kenyataannya belum setiap guru mampu mendidik walau ia pandai mengajar. Untuk menjadi pendidik guru tidak sekedar menguasai materi dan keterampilan mengajar saja,tetapi perlu memahami dasar-dasar agama dan norma-norma masyarakat,sehingga guru dalam pembelajaran mampu menghubungkan materi yang disampaikan dengan sikap keperibadian yang harus tumbuh sesuai dengan ajaran agama dan norma-norma masyarakat.
               Imam Al-Ghazali  mengklasifikasikan persyartan pendidik ke dalam beberapa aspek, yaitu aspek tabi’at dan prilaku, aspek minat, perhatian dan tanggung jawab terhadap proses pembelajaran, aspek kecakapan dan keterampilan mengajar, dan aspek ilmiah sekaligus cinta kepada kebenaran. Persyaratan pendidik menurut al-Ghazali tersebut bila dikaitkan dengan persyaratan pendidik dalam perspektif pendidikan dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok, yaitu persyaratan profesional, persyaratan biologis, persyaratan administratif, persyaratan psikologis, dan persyaratan didaktis-paedagogis.
               K.H Hasyim Asy’ari adalah satu dari banyak tokoh yang dapat dijadikan panutan dalam revolusi mental karena beliau merupakan sosok  pejuang yang sangat bertanggung jawab dan konsisten dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Bukan hanya itu,Beliau juga sebagai pejuang yang gigih memerangi hegemoni kolonial Belanda. Beliau juga sebagai peletak awal pendidikan berbasis pesantren yang terus teladani sampai saat ini sehingga bergelar Hadrat Asy-Syaikh (guru besar di lingkungan pesantren).
               Keteladanan adalah sikap terpuji yang mesti melekat pada setiap guru. Guru seharusnya menjadi  teladan bagi peserta didik tidak saja mampu menunjukkan kamampuan otaknya tetapi mampu menunjukkan kemampuan akhlaknya.

(Disarikan dari berbagai sumber)


Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama

Posting Komentar

 
Top