“HEGEMONI GURU
DAN PENDIDIK DALAM REVOLUSI MENTAL”
Oleh: Usup
Sidik,S.Ag (Guru MTs.N 34)
Hegemoni
didefinisikan sebagi dominasi suatu kelompok terhadap kelompok lainnya dengan
atau tanpa ancaman kekerasan,sehingga ide-ide yang disampaikan oleh kelompok
dominan terhadap kelompok yang didominasi diterima sebagai sesuatu yang wajar.
Dalam hegemoni,kelompok yang mendominasi berhasil mempengaruhi kelompok yang
didominasi untuk menerima nilai-nilai moral,politik,dan budaya dari kelompok
dominan.
Ketika akhir tahun ajaran setiap
sekolah/madrasah memiliki lulusan hampir rata-rata seratus persen dibanding
yang tidak lulus.Ukurannya adalah nilai yang diperoleh sudah sesuai dengan
setandar minimal perolehan nilai yang disyaratkan. Tetapi sayangnya setiap kali pengumuman kelulusan, disitu pula Nampak
sifat,perilaku,tindakan,gaya merespons yang bertentangan dengan norma yang
berlaku.
Menghadapi penomena seperti ini
para pendidik memiliki peranan penting bagaimana memberikan pengaruh positif
kepada peserta didik tidak saja
berorientasi pada standar nilai minimal yang harus diperoleh murid yang
sifatnya hanya transfer of knowledge, tetapi bagaimana menyeimbangkan
kemampuan otak mereka dengan akhlak yang sifatnya transfer of value
sehingga ketika akhir tahun tiba melahirkan lulusan yang bukan saja cerdas
otaknya tetapi juga mentalnya.Mental yang sesuai dengan ajaran agama dan
norma-norma masyarakat.
Idealnya setiap guru memiliki
kemampuan mendominasi dalam mendidik tetapi kenyataannya belum setiap guru
mampu mendidik walau ia pandai mengajar. Untuk menjadi pendidik guru tidak
sekedar menguasai materi dan keterampilan mengajar saja,tetapi perlu memahami
dasar-dasar agama dan norma-norma masyarakat,sehingga guru dalam pembelajaran
mampu menghubungkan materi yang disampaikan dengan sikap keperibadian yang
harus tumbuh sesuai dengan ajaran agama dan norma-norma masyarakat.
Imam Al-Ghazali mengklasifikasikan persyartan pendidik ke
dalam beberapa aspek, yaitu aspek tabi’at dan prilaku, aspek minat, perhatian
dan tanggung jawab terhadap proses pembelajaran, aspek kecakapan dan
keterampilan mengajar, dan aspek ilmiah sekaligus cinta kepada kebenaran.
Persyaratan pendidik menurut al-Ghazali tersebut bila dikaitkan dengan
persyaratan pendidik dalam perspektif pendidikan dapat dikelompokkan ke dalam
beberapa kelompok, yaitu persyaratan profesional, persyaratan biologis,
persyaratan administratif, persyaratan psikologis, dan persyaratan
didaktis-paedagogis.
K.H Hasyim Asy’ari adalah satu
dari banyak tokoh yang dapat dijadikan panutan dalam revolusi mental karena
beliau merupakan sosok pejuang yang
sangat bertanggung jawab dan konsisten dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Bukan
hanya itu,Beliau juga sebagai pejuang yang gigih memerangi hegemoni kolonial Belanda.
Beliau juga sebagai peletak awal pendidikan berbasis pesantren yang terus
teladani sampai saat ini sehingga bergelar Hadrat
Asy-Syaikh (guru besar di lingkungan pesantren).
Keteladanan adalah sikap terpuji
yang mesti melekat pada setiap guru. Guru seharusnya menjadi teladan bagi peserta didik tidak saja mampu
menunjukkan kamampuan otaknya tetapi mampu menunjukkan kemampuan akhlaknya.
(Disarikan dari berbagai sumber)
wuih mantap :o
BalasHapus;(( pak Habiel gak ikutan
BalasHapus